Aku masih sebelas
Saat terulur tangan menawarkan batangan
Batangan yang katanya pembawa kebahagiaan
Putih,panjang mulus sehalus kertas
Sekali hisapTernyata surga benar adanya
Dua kali hisapDunia semakin fana
Tiga,empat,lima dan enam
Dan angka terus melaju
Bahkan mendahului hitungan waktu
Batang datang,batang kuhisap,batang kubuang
Aku pun tujuh belasBarangkali sudah ribuan batang kubuang
Banyaknya batang tak sebanding jumlah prestasiku
Bunda marah,bapa pasrah
Uang pun bukan masalah
Peras,rampok dan curi sudah biasa
Demi batangan putih nan nikmat
Batangan yang katanya berbahaya untuk kesehatan
Dua puluh satuParu-paru mulai meronta
Kata si jubah putih,teman P ku tak mampu bertahan
Ia bertemu dengan teman lama nya,si K
Ya,si K,Tuan Kanker perenggut nyawa
Terhenyak,ku duduk membisu
Lebih bisu daripada sebongkah batu
Bahkan mungkin batu bersorak sorai sekarang
Merayakan betapa suksesnya aku gagal merintis masa depan
AhUsai sudah
Jalan itu telah berlariIa telah memilih untuk bersembunyi
Sebab ia terlalu lama menantiSesal pun tiada harga
Simpanlah airmata
Hanya doa ku panjatkan
Semoga Tuhan Masih Kasihan padaKu
0 komentar:
Posting Komentar
Silahkan berikan komentar anda, tapi Sopan ya.....