Marisi Butarbutar - Berbagi Setulus Hati

Menonton Film Avatar Memicu Depresi

Minggu, Januari 17, 2010

Keajaiban dunia Avatar yangdihadirkan dalam format 3D(tiga dimensi) rupanya benar-benar membuai penontonhingga banyak dari merekayang kehilangan akalsehat.Tidak sedikit daripenonton yang lupa kalauPlanet Pandora yang menjadilatar setting Avatar hanyalahdunia rekaan sutradaraJames Cameron.
Hanya beberapa pekansetelah Avatar diputar awalDesember silam, ribuanpenonton mengaku depresikarena tidak bisa tinggal diPlanet Pandora yang elokdan penuh keajaiban. Yangmenyeramkan, beberapa darimereka berniat bunuh dirikarena terlalu depresi danmendapati dunia nyata tidakseindah Pandora.
Dalamdunia rekaan Cameron,Planet Pandora digambarkansangat indah denganbinatang berbagai rupaberada di sana.Tidak seperti tumbuhan diBumi, tumbuhan di PlanetPandora mengeluarkancahaya sehingga tidakdibutuhkan lampu atau apisebagai penerang di malamhari. Suku Na’vi yangmendiami Pandora juga hidupdalam ikatan persaudaraanyang sangat kuat. Bagibanyak penonton, keindahanPlanet Pandora seperti duniakhayalan yang menjelmamenjadi kenyataan lewatlayar 3D.Banyaknya penonton yangdepresi ini bisa dilihat dariribuan posting di berbagaiforum internet.
“Sayamengerti dengan perasaandepresi penonton karenasaya pun mengalaminya.Berdiskusi atau sekadarngobrol dengan penontonyang mengalami persoalanserupa sangat membantu,”tulis seorang penggunainternet.Berdasarkan catatan CNN,sebuah situs penggemar filmAvatar di Amerika Utaramenerima 1.000 postingterkait depresi penonton.Mereka mencoba berbagidepresi hingga berbagi tipuntuk menjauhkan merekadari “kegilaan”.
Salah satutip berjudul “Cara-CaraMengatasi Depresi karenaMemimpikan Pandora yangTidak Bisa Dijelaskan. ”“Saat saya bangun di pagihari setelah menontonAvatar, dunia menjadi abu-abu. Dunia ini seperti tidakberarti lagi.
Saya tidakmemiliki alasan untuk tinggaldi sini, saya tinggal di duniayang tengah mati,” tulisseseorang di situs tersebut.Penulis lain yang memakainama ‘Okoi’ berceritabagaimana dia harusbersusah payahmenghilangkan kesedihankarena terlalu terbuaidengan Pandora.Ahli jiwa dari LouisArmstrong Centre, NewYork, Dr Stephan Quentzelmengaku prihatin denganfenomena depresi penontonAvatar.
Dia mengingatkanbahwa Avatar hanyalah film.“ Dunia virtual bukanlahkehidupan nyata dan tidakakan menjadi nyata.Kecanggihan teknologimenciptakan dunia virtualseperti kenyataan danmembuat dunia nyata sangattidak sempurna,” imbuhnya.

0 komentar:

Posting Komentar

Silahkan berikan komentar anda, tapi Sopan ya.....

KamusQ

MagMyPic


Create Fake Magazine Covers with your own picture at MagMyPic.com


He...he...he.....

pYzam Page Pets
Page Pets & MySpace Layouts